Sabtu, 08 Oktober 2011

Apa itu Tipografi?

Tipografi adalah ilmu yang mempelajari seni dan desain huruf (termasuk simbol) dalam aplikasinya untuk media komunikasi visual melalui metode, bentuk, ukuran dan sifatnya sehingga pesan yang akan disampaikan sesuai dengan yang di harapkan. 


Secara modern, tipografi berkaitan dengan penataan huruf pada media elektronik, baik dari segi tampilan maupun outputnya ke berbagai media cetak.


Sedangkan secara tradisional, tipografi berkaitan dengan penataan huruf melalui media manual berupa lempeng baja yang timbul atau karet (stempel) yang timbul berkenaan dengan tinta dan akan dituangkan ke permukaan kertas.

Kenapa Harus Belajar Tipografi?

Tipografi memegang peranan penting dalam segala hal yang berkenaan dengan penyampaian bahasa non verbal (menggunakan tulisan) dalam segala bentuk publikasi, karena kita harus tahu berapa ukuran tulisan yang akan kita gunakan, efek dan bentuk yang akan kita tampilkan sehingga muatan emosi dan sifat dari pesan yang muncul sesuai dengan tujuan komunikasi yang ingin kita sampaikan kepada publik.
Sebagai contoh, dalam bahasa verbal, kita tidak mungkin berteriak dengan bentakan untuk merayu/membujuk seseorang sehingga menuruti atau memahami kemauan kita. Begitu juga dalam tipografi, kita tidak mungkin membuat tulisan dengan bentuk tegas dan keras (seperti larangan atau bentakan emosi) untuk publikasi yang bersifat membujuk atau menawarkan sesuatu produk atau jasa. Untuk itulah kita harus belajar tipografi.

Dari Mana Harus Belajar Terlebih Dahulu Tentang Tipografi?

Ada beberapa tahapan yang harus kita lalui.

1. Pengenalan Anatomi Huruf.
Kita tidak mungkin dapat menilai seseorang itu cantik atau jelek, kalau kita tidak tahu apa itu wajah. Dan kita juga tidak bisa menilai seseorang itu anggun dan menarik, kalau kita tidak tahu apa itu tangan, kaki, badan, dsb. :). Begitu juga dengan Tipografi, Anda tidak mungkin dapat mengenali dengan baik sifat-sifat huruf yang akan Anda gunakan apabila Anda tidak mengetahui unsur-unsur yang membentuknya.

2. Pengenalan Bentuk dan Penerapannya pada Publikasi.
Pada tahap ini Anda harus belajar bagaimana baris-baris teks itu disusun dalam format yang benar. Memberi efek pada tulisan dengan benar. Mengatur jarak antar huruf, jarak antar baris dan sebagainya sehingga tulisan dapat dibaca dengan baik oleh publik. Mengatur besar kecilnya tulisan yang sesuai. Mengatur perataan yang proporsional sesuai degan sifat materi yang disampaikan dan sebagainya.

3. Mempelajari Legibility Teks dalam Publikasi.
Disini Anda diminta jeli dalam mengeksplorasi perbedaan antara berbagai jenis keluarga tulisan (typeface) dan tahu menempatkan huruf sesuai dengan citra yang akan ditampilkan. Eksperimen sangat diperlukan untuk menempa keahlian pada tahap ini.

Kalau Anda sudah menguasai ilmu tipografi, maka Anda akan menguasai sebagian unsur yang diperlukan oleh seorang desainer grafis.

                           APA ITU WARNA ?
Warna adalah gelombang elektromagnetik yang berasal dari cahaya. Percobaan Newton (1660) dengan prisma kacanya yang dilewati cahaya putih membuktikan bahwa cahaya matahari terdiri dari spektrum mejikuhibiniu (merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu). Jadi tanpa cahaya, manusia tidak dapat melihat warna.

Warna subtractive adalah warna yang berasal dari bahan dan disebut pigmen
Warna additive adalah warna yang berasal dari cahaya dan disebut spectrum.

Spectrum : panjang gelombang cahaya yang menentukan identitas suatu warna
Pigmen : zat yang terdapat di permukaan suatu benda sehingga bila disinari dengan cahaya putih sempurna akan memberikan sensasi warna tertentu yang mampu di tangkap mata.

APA LINGKARAN WARNA ITU ?
Kelompok warna ini sering disusun dalam lingkaran warna brewster. Teori Brewster pertama kali dikemukakan pada tahun 1831. Teori ini menyederhanakan warna-warna yang ada di alam menjadi 4 kelompok warna, yaitu warna primer, sekunder, tersier, dan warna netral. Lingkaran warna brewster mampu menjelaskan teori kontras warna (komplementer), split komplementer, triad, dan tetrad.

HUBUNGAN ANTAR WARNA

Kontras komplementer
Adalah dua warna yang saling berseberangan (memiliki sudut 180°) di lingkaran warna. Dua warna dengan posisi kontras komplementer menghasilkan hubungan kontras paling kuat. Misalnya jingga dengan biru.
Kontras split komplemen 
Adalah dua warna yang saling agak berseberangan (memiliki sudut mendekati 180°). Misalnya Jingga memiliki hubungan split komplemen dengan hijau kebiruan.
Kontras triad komplementer
Adalah tiga warna di lingkaran warna yang membentuk segitiga sama kaki dengan sudut 60°.
Kontras tetrad komplementer 
Disebut juga dengan double komplementer. Adalah empat warna yang membentuk bangun segi empat (dengan sudut 90°).
Warna netral 
Warna netral merupakan hasil campuran ketiga komponen warna sekaligus
Warna Kontras 
Warna yang berkesan berlawanan satu dengan lainnya. Bisa di dapatkan dari warna berseberangan (memotong titik tengah segitiga)
Warna panas dan dingin
Lingkaran warna primer hingga tersier bisa dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu kelompok warna panas dan warna dingin.
Warna panas : dimulai dari kuning kehijauan hingga merah, menghasilkan sensasi panas dan dekat
Warna dingin : dimulai dari ungu kemerahan hingga hijau, menghasilkan sensasi dingin dan jauh
Komposisi warna harmonis : jika warna-warna yang terdapat di dalamnya menghasilkan efek hangat-sedang.